Pets Animal

Pets Animal

Sabtu, 12 November 2016



PENYAKIT FELINE PANLEUKOPENIA VIRUS
PADA KUCING

Feline Panleukopenia (FPL) adalah suatu penyakit kucing yang disebabkan oleh virus feline parvo, dimana virus ini sangat cepat menular. Dari tahun ke tahun penyakit ini telah dikenal dengan berbagai nama yaitu distemper kucing, enteritis (radang usus disertai memar yang cepat menyebar), demam kucing dan penyakit tifus kucing. Meskipun dikenal dengan berbagai nama, namun sebenarnya penyakit dengan nama berbeda tersebut disebabkan oleh virus berbeda pula. FP virus ini tergolong virus yang jahat, karena dapat membunuh dengan cepat membagi sel-selnya dengan cepat. Kerugian dari penyebaran sel pada virus ini dapat membuat kucing komplikasi dan infeksi/peradangan hasil bakteri.
Virus panleukopenia cenderung menyerang sel-sel yang sedang berkembang seperti sistem pencernaan, sumsum tulang (membuat sel-sel darah), jaringan getah bening dan sistem saraf. Oleh sebab itu, gejala yang umum terjadi pada hewan yang terinfeksi adalah diare, muntah, jumlah sel darah putih rendah dan kejang. Dan pencegahan yang paling tepat dilakukan adalah vaksinasi Panleukopenia.

UMUR YANG DISERANG
FPL merupakan penyakit yang menyerang segala umur kucing dan dapat menimbulkan banyak kematian kucing terutama pada anak kucing dapat mencapai kematian 75%. Anak kucing, kucing sakit dan kucing rumahan yang tidak divaksin adalah lebih rentan tertular dibandingkan dengan kucing tua yang biasanya lebih tahan karena mempunyai kekebalan bawaan atau sudah berulang kali terinfeksi. Feline panleukopenia (FPL) merupakan penyakit fatal pada kucing muda, yang hampir sama seperti distemper pada anjing.

PENYEBAB
Penyakit ini disebabkan oleh virus termasuk Famili Parvoviridae yang menyerang jaringan pembentuk darah dan limfe, dan juga mukosa organ gastro intestinal sehingga menyebabkan penurunan jumlah leukosit dan enteritis.

PENULARAN
Virus panleukopenia tersebar luas di alam, sehingga hampir semua kucing yang terkenai dalam tahun pertama kehidupan atau pada saat mereka baru lahir akan terpapar virus ini. Namun, beberapa individu ada yang dapat bertahan namun juga banyak yang tidak bertahan tergantung kondisi sistem imun hewan tersebut.

GEJALA PANLEUKOPENIA
Gejala Panleukopenia mirip dengan parvovirus pada anjing antara lain demam, muntah, diare dan kejang. Pada kucing muda, panleukopenia dapat berakibat fatal.  Kucing muda lebih rentan karena pada kucing tua tidak menimbulkan atau menunjukkan gejala klinis, namun pada kucing muda (3-5 bulan) dapat berakibat fatal. Masa inkubasi dari panleukopenia (masa paparan virus sampai menunjukkan gejala klinis) adalah 4-5 hari. Timbulnya gejala panleukopenia sangat tiba-tiba dan kucing akan mulai demam, depresi dan tidak mau makan. Tiga sampai empat hari kemudian mereka akan mulai muntah dan dapat menjadi sangat dehidrasi (Turgor kulit>3 detik). Diare berdarah juga mungkin terjadi pada hewan. Seekor kucing yang dehidrasi menyebabkan kucing hipotermi dan menjadi lemah bahkan koma.
Kucing tersebut sangat rentan untuk mengembangkan infeksi bakteri (infeksi sekunder) di samping infeksi virus tersebut. Kucing yang bertahan dengan gejala lebih dari 5 hari biasanya akan bertahan hidup, tapi pemulihannya membutuhkan beberapa waktu sampai kembali seperti semula. Sedangkan pada kucing bunting, dapat menimbulkan keguguran, namun bagi kucing yang bertahan (kandungannya) akan mengalami kecacatan seperti inkoordinasi, tremor terutama pada bagian kepala.  Perubahan sistem saraf yang disebabkan oleh virus panleukopenia akan mempengaruhi otak, bagian otak yang bertugas untuk koordinasi gerakan otot. Kondisi ini disebut hypoplasia cerebellar. Selain itu, kucing juga mungkin memiliki kelainan retina mata.
 
DIAGNOSA PANLEUKOPENIA
Dokter hewan akan melihat riwayat medis, gejala, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium untuk membuat diagnosis panleukopenia. Panleukopenia harus dibedakan dari Feline Leukimia Virus (FeLV), salmonellosis dan perforasi usus. Pada pemeriksaan fisik, dokter hewan akan menemukan kondisi demam, dehidrasi, depresi dan ketika palpasi perut ditemukan penebalan usus dan kelenjar getah bening perut membesar serta adanya reflek sakit pada perut. Kucing dengan panleukopenia akan menunjukkan sel darah putih rendah, namun tidak menutup kemungkinan pada beberapa kucing akan diikuti oleh penurunan trombosit.

CARA PENANGANAN DAN PENCEGAHAN PANLEUKOPENIA
Perawatan untuk panleukopenia pada dasarnya adalah perawatan suportif. Jika kucing Anda memiliki gejala yang serupa segera bawa hewan Anda ke dokter hewan terdekat atau langganan Anda. Dokter hewan akan memberikan terapi pengobatan terbaik untuk menyelamatkan pasiennya.Pencegahan yang paling umum dilakukan adalah vaksinasi kucing secara berkala, karena pada proses vaksinasi hewan dipersiapkan sistem imunnya jika pada suatu saat akan mendapat paparan dari virus jenis ini. Dan pengendaliannya adalah dengan menjaga kondisi atau lingkungan hewan agar tetap bersih dan terjaga, seperti yang dijelaskan sebelumnya, membersihkan rumah, dan peralatan kucing dengan pemutih dapat membantu serta menjaga daya tahan tubuh kucing agar tetap prima merupakan pengendalian yang lumayan ampuh.


Sumber:
http://www.dokter-hewan.net